Operasi Patuh Krakatau 2025 Berakhir, Pemotor Dominasi Pelanggaran Sebanyak Ini

Operasi Patuh Krakatau 2025 Berakhir, Pemotor Dominasi Pelanggaran Sebanyak Ini

DELAPANTOTO Operasi Patuh Krakatau 2025 resmi berakhir setelah digelar selama dua pekan penuh sejak pertengahan Juli lalu. Dalam operasi yang bertujuan menertibkan lalu lintas serta meningkatkan kesadaran berkendara ini, kepolisian mencatat jumlah pelanggaran lalu lintas cukup tinggi, dengan pengendara sepeda motor menjadi pelaku dominan.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Ditlantas Polda Lampung, sebanyak belasan ribu pelanggaran terjaring selama operasi berlangsung. Dari angka tersebut, lebih dari 70 persen merupakan pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara roda dua.

Jenis Pelanggaran Terbanyak

Pelanggaran yang paling sering ditemukan selama Operasi Patuh Krakatau 2025 antara lain:

  • Tidak menggunakan helm standar SNI
  • Melawan arus lalu lintas
  • Menggunakan knalpot brong (tidak sesuai spesifikasi teknis)
  • Pengendara di bawah umur
  • Berkendara sambil menggunakan ponsel

Selain itu, banyak pengendara yang tidak membawa dokumen berkendara seperti SIM dan STNK saat razia dilakukan, serta pelanggaran marka jalan dan lampu lalu lintas.

Langkah Penindakan

Penindakan dilakukan secara gabungan, antara tilang manual dan elektronik (ETLE), disesuaikan dengan karakteristik wilayah. Tilang manual lebih banyak diterapkan di daerah yang belum terjangkau kamera ETLE, seperti jalan-jalan lingkungan dan kawasan perbatasan antar kabupaten.

Selain penindakan, polisi juga melakukan pendekatan persuasif dan edukatif, dengan membagikan brosur keselamatan serta memasang spanduk imbauan di titik-titik rawan pelanggaran.

Dominasi Pemotor Jadi Sorotan

Dirlantas Polda Lampung menyampaikan bahwa dominasi pelanggaran oleh pemotor menunjukkan masih rendahnya kesadaran berlalu lintas di kalangan pengguna roda dua. Padahal, pemotor merupakan kelompok yang paling rentan menjadi korban kecelakaan lalu lintas.

Polisi mengimbau masyarakat agar menjadikan operasi ini sebagai pengingat pentingnya disiplin dan tertib berlalu lintas, bukan sekadar takut pada razia.

Kesimpulan

Dengan berakhirnya Operasi Patuh Krakatau 2025, aparat berharap masyarakat dapat mempertahankan budaya tertib lalu lintas secara berkelanjutan. Pemotor yang mendominasi pelanggaran diharapkan mulai memperbaiki kebiasaan berkendara demi keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain.

Sumber: tvtogel.cloud

Avatar slainanatsyasiregar@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *